Selasa, 28 Mei 2013

h    Salam sahabat blogger dan kawan-kawan 745, kali ini saya akan menerangkan tentang "Teknologi ADSL" di PT. TELKOM, apakah sahabat blogger dan kawan-kawan 745 tahu apa itu "ADSL" ?
Untuk lebih jelasnya silahkan baca posting berikut :


Salam sahabat blogger dan Kawan-kawan 745 kali ini saya akan menerangkan cara-cara untuk menangani atau mendiagnosa permasalahan pada koneksi dan modem, untuk lebih jelasnya silahkan baca posting berikut ini :

EMBASSY


Maaf kawan-kawan kali ini saya akan menerangkan sekilas tentang embassy.

Embassy adalah sebuah aplikasi yang terdapat di perusahaan PT.Telkom Indonesia gunanya aplikasi tersebut adalah untuk mengukur speedy dan mengecek datek (data tehnik) post terus mengirim sms dalam embassy sebenarnya banayak program-program selain itu mngkin keseluruhanya adalah 14 program tapi yang sering di pakai adalah embassy sms,datek,minitoolclient_7.



Berikut adalah program-program yang ada di emmbassy keseluruhan:
  • embassy/home.php
  • embassy/minitoolclient_7.php
  • embassy/minitoolclient_a.php
  • embassy/minitoolclient_4.php
  • embassy/minitoolclient_5.php
  • embassy/minitoolclient_8.php
  • embassy/stability_nospeedy.php
  • embassy/sms.php
  • embassy/querysnr.php
  • embassy/view_usage.php
  • embassy/node_users.php
  • embassy/minitoolclient_9.php
  • embassy/datek.php
  • embassy/macadd_usage.php
tapi hampir semua program-program tersebut gunanya adalah mengukur speedy maupun post dan sebagai nya.

Salam sahabat blogger dan kawan-kawan 745, hari ini saya akan menerangkan dahulu syarat untuk memasang atau berlangganan SPEEDY supaya para blogger tahu apa saja syarat untuk memasang SPEEDY, yaitu sebagai berikut :

Minggu, 26 Mei 2013



Sistem Informasi Kastamer (SISKA) suatu aplikasi yang berfungsi untuk mengelola data-data yang ada mulai dari data jaringan, data pelanggan, data service level guaranty for customer (Segmentasi layanan), dan data abonemen pelanggan.
Seiring dengan meningkatnya kebutuhan komunikasi yang mengakibatkan bertambahnya para pelanggan telkom, maka dirasa perlu ada aplikasi baru sebagai inovasi untuk mempermudah dan mempercepat pelayanan terhadap pelanggan terutama pelanggan pada Cluster Corporate dan bisnis disamping tidak mengabaikan pelayanan prima kepada pelanggan Residensial dan Sosial.
SISKA adalah sebuah aplikasi internal telkom yang mengelola data pelanggan dengan sekuritas dan akurasi data yang tinggi, dengan demikian hal ini menjadi masalah mengingat operasional harian kerja untuk penanganan gangguan dan instalasi, administrasi pelanggan telah di serahkan ke pihak ke-3 (tiga) sebagai langkah efektifitas dan efisiensi operasional keuangan perusahaan. Sementara mereka yang berhak untuk mengakses data-data SISKA hanya dikhususkan untuk Karyawan TELKOM, Manfaat SISKA antara lain sebagai berikut :
ØMeningkatkan mutu pelayanan data jaringan.
ØPemrosesan alamat billing yang cepat dan akurat.
ØPengumpulan tagihan yang cepat dan akurat.
ØOptimalisasi petugas jaringan.

TELKOM e-payment, adalah sistem komunikasi data yang dikelola oleh DIVMEDIA dan berfungsi untuk menyampaikan data billing pelanggan dari Host Biller ke Host CA untuk keperluan penerimaan pembayaran jasa telekomunikasi.


 Proses Bisnis Sistem TELKOM e-Payment ini melibatkan 3 (tiga) pihak yang saling berhubungan, yaitu :
  • Biller, Data Communicator dan Collecting Agent (CA).Biller merupakan institusi yang memiliki tagihan dan memerlukan pembayaran secara online oleh pelanggan. Umumnya sistem di Biller menggunakan database yang berisi data pelanggan dan Account Receiveble (A/R). Misalnya TELKOM, TELKOMSEL, PLN, PAM dlsb.
  • Collecting Agent (CA) yaitu institusi yang memiliki kemampuan untuk bertindak sebagai perantara dalam penerimaan tagihan dari pelanggan. Proses transaksi H2H menggunakan standar protokol ISO-8583. CA umumnya menggunakan sarana pengumpulan (collecting point) pembayaran berupa : ATM, Cash Teller, Phone Banking, Internet Banking dan lain sebagainya.
  • Data Communicator merupakan institusi yang memiliki switch yang berfungsi untuk menjembatani sistem perbankan dengan sistem di Biller. Data Comunicator menyediakan modul-modul interface di sisi Biller untuk dapat berinteraksi langsung ke CA dengan protokol ISO-8583. Proses bisnis untuk operasional layanan TELKOM E-payment dituangkan dalam dokumen SOP & SMP yang disepakati bersama antara Biller, CA dan Data Communicator FAQ Layanan TELKOM e-Payment
Tujuan dari penyediaan layanan ini adalah :
  1. Agar pelanggan (dari Biller terkait) dapat melakukan pembayaran atas tagihan layanan secara online memalui seluruh sistem terminal atau distribution point [mis : ATM, CashTeller dll) yang dimiliki oleh perbankan.
  2. Agar Biller dapat meningkatkan layanan melalui penyediaan sistem pembayaran tagihan secara online.
  3. Agar Komunitas perbankan dapat memperluas layanannya melalui penyediaa fasilitas pembayaran tagihan rekening layanan publik.
Bagi Collecting Agent (CA), layanan TELKOM e-Payment memiliki manfaat berupa :
  1. Memudahkan pembayaran tagihan bagi pelanggan CA.
  2. Menjadikan CA sebagai Bank yang unggul, karena dapat melakukan berbagai pembayaran secara mudah dan efisien.
  3. Memperoleh biaya/fee collecting agent.
Optimalisasi perangkat outlet perbankan, melliputi :
  • ATM
  • Terminal Teller
  • Phone Banking
  • Internet Banking
  • Mobile Banking
Manfaat menjadi Biller dari layanan TELKOM e-Payment  antara lain adalah:
  1. Kemudahan membayar tagihan, tanpa memandang area pelayanan. Pelanggan telepon di Bogor dapat membayar tagihannya melalui salah satu CA yang telah terhubung secara Host to Host di mana saja.
  2. Perluasan outlet pembayaran :
    • Secara nasional, sesuai jangkauan CA.
    • Secara internasional, jika CA telah menggunakan sistem Phone Banking maupun Internet Banking.
  3. Efisiensi jaringan, dibanding dengan sistem SOPP Point to Host (P2H) yang memerlukan 1 (satu) line telepon untuk setiap terminal
  4. Menambah peluang pendapatan atas satu saluran telepon yang tadinya untuk terminal SOPP P2H.
  5. Menambah traffik data di internal CA, sehingga menambah peluang pendapatan TELKOM dalam bisnis link data.
  6. Menghindari kasus pembayaran ganda, seperti pada kasus off-line.

Bercerita tentang TeNOSS, membawa kita kepada pembicaraan  tentang sistem surveillance yang berada di tubuh PT. Telkom. Begitu banyak NE (Network Element) yang dimiliki oleh operator telekomunikasi sekelas PT. Telkom, dengan berbagai mereknya di area layanan yang luas –dari sabang sampai merauke, hal ini yang memaksa operator ini  untuk dapat memantau secara operasional perangkatnya, mengetahui denyut kehidupannya yang berdampak pada kinerja layanan network, agar dapat bekerja lebih cepat, akurat dan menghemat berbagai sumber daya yang dimiliki. 
DTF (Divisi Telkom Flexi) yang memberikan layanan komunikasi selular berbasis Teknologi CDMA juga memiliki Jumlah dan jenis NE yang banyak, setidaknya ada 4 Merek NE dgn jumlah 5.556 BTS. Ke arah Backwardnya ada ratusan BSC, MSC, MGW dll.
Agar kebutuhan surveillance dan monitoring yang akurat lagi mudah penggunaannya seperti tersebut dapat  terpenuhi, perlu diimplementasikan sebuah operation sistem yang mencakup inventory, fullfilment serta asurance, TeNOSS diharapkan dapat memenuhi kebutuhan tersebut.

Ketiga fungsi tersebut akan membangun sebuah datawarehouse yang sangat dibutuhkan.  
 Kembali pembicaraan kita kepada kemudahan proses surveillance dan monitoring perangkat dengan berbagai merek dan jenis di lingkungan Divisi Telkom Flexi. Salah satu contoh NE misalnya adalah:  BTS. Di bawah ini akan diperlihatkan bagaimana user harus memantau perangkat-perangkat yang memiliki speksifikasi berbeda-beda  tersebut, kemudian menggabungkannya kedalam satu aplikasi (a single system).    Let’s make it Simply and Enjoy it


Dari kondisi ini maka dapat disimpulkan bahwa :
a.       Alat produksi milik Divisi Telkom Flexi tersebar diberbagai system data base. Kebutuhan akan Data alat produksi yang tersentralisasi memudahkan pengelolaan dan pemeliharaannya. Kondisi ini pada gilirannya akan membantu pelayanan kepada pelanggan. Layanan yang baik akan menghasilkan revenue yang baik pula. Kebutuhan ini dikelompokan dalam  hal Inventory.
   b.      Pemenuhan kebutuhan pelanggan atau yang disebut Fulfillment, seperti modifikasi alat perangkat (rehoming BTS) sesuai dengan tingkat occupancy pelanggan, sangat tergantung dengan proses inventory di atas. Misalnya jika ada layanan produk tertentu proses di DTF adalah apakah ada alat produksinya, kemudian dilihat tarifnya , lalu dibuat kontraknya, lalu diaktivasi terhadap alat produksi terkait (network, port, waktu tarif, zona , blok nomor dsb). Kecepatan melihat alat produksi ini sangat penting.
c.       Jaminan  layanan yang diberikan atau yang disebut Assurance, juga sangat bergantung dengan inventory di atas. Kalau kelak ada pengaduan gangguan terhadap layanan tersebut dari pelanggan, maka petugas akan melihat layanan untuk pelanggan tersebut menggunakan alat produksi apa saja dan mana yang terganggu. Lalu gangguan diperbaiki.
Untuk semua kebutuhan pelanggan selalu memerlukan inventory alat produksi. Demikian pula untuk penanganan gangguan akan selalu melihat alat produksi yang terganggu. Demikian pula jika kita ingin melihat utilisasi alat produksi, mana yang kosong, mana yang rusak dll. Kita memerlukan inventory alat produksi ini. Inventory ini juga penting untuk perencanaan pengadaannya di waktu mendatang baik dalam orde minggu, bulan maupun tahun.