Bercerita tentang TeNOSS, membawa kita kepada
pembicaraan tentang sistem surveillance
yang berada di tubuh PT. Telkom. Begitu banyak NE (Network Element) yang
dimiliki oleh operator telekomunikasi sekelas PT. Telkom, dengan berbagai
mereknya di area layanan yang luas –dari sabang sampai merauke, hal ini yang
memaksa operator ini untuk dapat
memantau secara operasional perangkatnya, mengetahui denyut kehidupannya yang
berdampak pada kinerja layanan network, agar dapat bekerja lebih cepat, akurat
dan menghemat berbagai sumber daya yang dimiliki.
DTF (Divisi Telkom Flexi) yang memberikan layanan
komunikasi selular berbasis Teknologi CDMA juga memiliki Jumlah dan jenis NE
yang banyak, setidaknya ada 4 Merek NE dgn jumlah 5.556 BTS. Ke arah
Backwardnya ada ratusan BSC, MSC, MGW dll.
Agar kebutuhan surveillance dan monitoring yang akurat
lagi mudah penggunaannya seperti tersebut dapat
terpenuhi, perlu diimplementasikan sebuah operation sistem yang mencakup
inventory,
fullfilment serta asurance, TeNOSS diharapkan dapat memenuhi kebutuhan tersebut.
Ketiga fungsi tersebut akan membangun sebuah
datawarehouse yang sangat dibutuhkan.
Kembali pembicaraan kita kepada kemudahan
proses surveillance dan monitoring perangkat dengan berbagai merek dan jenis di
lingkungan Divisi Telkom Flexi. Salah satu contoh NE misalnya adalah: BTS. Di bawah ini akan diperlihatkan bagaimana user harus
memantau perangkat-perangkat yang memiliki speksifikasi berbeda-beda tersebut, kemudian menggabungkannya kedalam
satu aplikasi (a single system). Let’s make it Simply and Enjoy it
Dari kondisi ini maka dapat disimpulkan bahwa :
a.
Alat produksi milik Divisi Telkom Flexi tersebar
diberbagai system data base. Kebutuhan akan Data alat produksi yang
tersentralisasi memudahkan pengelolaan dan pemeliharaannya. Kondisi ini pada
gilirannya akan membantu pelayanan kepada pelanggan. Layanan yang baik akan
menghasilkan revenue yang baik pula. Kebutuhan ini dikelompokan dalam hal Inventory.
b.
Pemenuhan kebutuhan pelanggan atau yang disebut Fulfillment,
seperti modifikasi alat perangkat (rehoming BTS) sesuai dengan tingkat
occupancy pelanggan, sangat tergantung dengan proses inventory di atas.
Misalnya jika ada layanan produk tertentu proses di DTF adalah apakah ada alat
produksinya, kemudian dilihat tarifnya , lalu dibuat kontraknya, lalu
diaktivasi terhadap alat produksi terkait (network, port, waktu tarif, zona ,
blok nomor dsb). Kecepatan melihat alat produksi ini sangat penting.
c.
Jaminan layanan
yang diberikan atau yang disebut Assurance, juga sangat bergantung
dengan inventory di atas. Kalau kelak ada pengaduan gangguan terhadap layanan
tersebut dari pelanggan, maka petugas akan melihat layanan untuk pelanggan
tersebut menggunakan alat produksi apa saja dan mana yang terganggu. Lalu
gangguan diperbaiki.
Untuk semua kebutuhan pelanggan selalu memerlukan
inventory alat produksi. Demikian pula untuk penanganan gangguan akan selalu
melihat alat produksi yang terganggu. Demikian pula jika kita ingin melihat
utilisasi alat produksi, mana yang kosong, mana yang rusak dll. Kita memerlukan
inventory alat produksi ini. Inventory ini juga penting untuk perencanaan
pengadaannya di waktu mendatang baik dalam orde minggu, bulan maupun tahun.